PACITAN,-Upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan di kawasan jalur Lintas Selatan Jawa – Timur melalui pembangunan jalan yang dimulai tahun 2002 lalu sangat menguntungkan masyarakat.
Namun sejak ada balapan liar yang dimulai diatas jam 00 :00 WIB malam Minggu itu menjadi berbeda, mereka menjadi tontonan dan tumbuhnya kenakalan remaja menanti.
Kurang lebihnya 300 remaja dan anak usia bawah umur. Disertai kenalpot bising bahkan sebagian kendaraan tanpa lampu motor melaju berkecepatan tinggi. Lokasi kurang lebih 500 meter kearah timur dari Museum dan Galeri Seni ANY – SBY Pacitan.
Hal itu dibenarkan Waliadi warga Ploso Pacitan Kota saat dikonfirmasi Gadjahmadanews Senin (20/5/2024),
“Pembalap liar dan suara sepeda bising ini meresahkan masyarakat karena balapan dimulai diatas pukul 00:00 WIB dan starnya di perempat Jalus Lintas Selatan Barean. ” katanya.
“Mereka mengambil start dari perempatan Jalur Lintas Selatan wilayah kelurahan Ploso berakhir di jembatan jalur Lintas Selatan Desa Sernoboyo, jelas sangat membahayakan warga pengguna jalan lainnya.” tegasnya.
Disisi lain Polsek Pacitan telah menghimbau kepada pembalap liar di lokasi dan bersama warga juga anggota Polsek ikut membantu berjaga.
“Selain langsung ke lokasi balap liar juga sudah dilakukan himbauan dan kunjungan ke Sekolah guna memberi edukasi kepada anak – anak sekolah, dengan cara temui orang tua pelaku balap liar dan di undang ke kantor Polsek dilakukan pernyataan tertulis dari pihak ortu.” jelas Kanit Bimas Aipada M. Thohari dari Polsek Pacitan kota.
Warga dan remaja pembalap liar rawan konflik, perlunya diterapkan segera mungkin sangsi balapan di JLS dengan penegakkan aturan Polisi Lalu lintas tentang balapan liar beserta sangsinya, bahkan mereka tanpa lampu melaju kencang malam hari di jalan raya melanggar Pasal 285 ayat (1) Jo. Pasal 106 ayat (3) UU LLAJ. (Wijaya)
