PACITAN’- Aksi yang dilakukan GMNI Pacitan hari ini 26 November 2024 di kantor Bawaslu berlansung tertib dan berjalan sesuai agenda yang sudah ditentukan. Tidak ada kegiatan lain yang sifatnya anarkis.
Hadir rombongan dari GMNI yang dipimpin Tonis sebagai ketua dan aparat yang juga ikut menjaga mengamankan kegiatan aksi tersebut.
Setelah melakukan orasi didepan kantor bawaslu, Tonis dan rombongan dipersilahkan masuk oleh Syamsul Arifin ketua Bawaslu untuk audensi didalam didampingi beberapa media karena tidak semua bisa disampaikan diluar.
Dalam audensi, Tonis menyampaikan bahwa gerakan ini atas inisiatif GMNI, barang kali ada anggapan bahwa gerakan kami ditumpangi, itu tidak benar , kami punya teman – teman GMNI yang tersebar di 12 kecamatan.” katanya.
Tonis juga menyinggung voice note yang diduga milik kades Dersono dan minta diputar di acara audensi antara Bawaslu dan GMNI Pacitan untuk didengar bersama.
“Berdasarkan rekaman Voice Note insyaallah itu bisa menjadi bukti, saya harap temuan ini meniadi perhatian bersama, kami punya tanggung jawab moral yang berat sama dengan bawaslu. Ini bukan ancaman tapi tugas moril, pertemuan ini bukan pertemuan kosong, kami tidak menjastis Bawaslu tidak bekerja.”
Sementara itu respon Syamsul Arifin Ketua Bawaslu Pacltan (26/11/2024) menjadi perhatian media saat jumpa pers di depan kantor Bawaslu,
“Saya sangat mengapresiasi kawan – kawan yang hari ini menyampaikan aksi damai di bawaslu, itu sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat tentunya, terutama teman – teman GMNI ini sangat apresiatif, karena apa, kami di Bawaslu sangat berharap semua menjaga proses demokrasi di Pacitan.” ungkapnya.
“Kemudian melakukan pengawasan seluruh tahapan kesemua pihak bahkan kami mengawasi apa yang kami lakukan terkait profesionalisme, terkait dengan netralitas penyelenggara kususnya kami di Bawaslu”
“Dan kami katakan saat ini sebagai bentuk reuni darah juang karena kami lahir dari rahim yang sama, idealismenya juga sama, dan kami pastikan di Bawaslu bersama dadi kawan – kawan utamanya GMNI yang hari ini datang ke kami, kami bisa melaksanakan seluruh kegiatan, pengawasan baik pencegahan maupun penindakan ini sesuai dengan mekanisme yang ada disupport oleh mereka dan bahkan dikontrol penuh dalam proses penanganan pelanggaran dan atau apapun yang menjadi tugas kewenangan kami.” paparnya.
“Dan tentunya ini menjadi marwah aura positip dimasyarakat kelak bahwa kami juga mendapatkan supporting sekaligus kontrol tadi. Jadi aksi damai ini sebagai bentuk kontrol sekalifus supporting yang diberikan kepada kami bahwa tidak boleh mendapatkan intervensi dari siapapun dan pihak manapun kecuali regulasi itu sendiri”
Lebih lanjut saat ditanyakan tentang voice note yang diduga itu suara dari kades Dersono dirinya menjawab,
“Voice note kita sampaikan mulai per tanggal 25 November kemarin kita sudah melangkah Gerak Cepat (GRECEK), jadi itu kalau tidak salah kita sudah mendapatkan 11 aduan walapun tidak resmi, bukan sebuah laporan tetapi itu sudah kita tindak lanjuti dengan mekanisme penelusuran yang ada.” (Tim)