PACITAN, Seperti diberitakan dalam rilis berita dari Dinkes Pacitan menyambut hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024. Rilis berita dinyatakan bahwa prevalensi atau angka kejadian kasus baru HIV Kabupaten Pacitan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya hanya belasan pada tahun 2024 dilaporkan 30 kasus, meningkat cukup signifikan.
Di Indonesia ODHIV masih sering mendapatkan diskriminasi karena stigma yang dilekatkan kepada mereka. Bentuk diskriminasi yang sering dihadapi seperti dijauhi dan dikucilkan dari lingkungan.
“ODHIV berhak mendapatkan dukungan, kasih sayang, dan perlakuan yang sama di masyarakat”
Menanggapi hal tersebut Pemerhati Kesehatan Masyarakat, drh. Wahyu Saptonohadi, MKM jebolan dari Universitas Indonesia itu mengatakan,
“Secara Nasional memang kasus HIV makin meningkat. Estimasi kasus Orang Dengan HIV (ODHIV) di Indonesia mencapai 570.000 kasus, tertinggi ke-14 di dunia.
Pada tahun 2023 terdapat penambahan kasus HIV baru 28.000 kasus. Pada tahun 2024 naik signifikan menjadi 35.000 kasus dan menempatkan kasus baru terbesar urutan 9 dunia.” (13/12/2024)
“Pada hari AIDS Sedunia ini, mari bersama-sama tingkatkan kesadaran, menghapus stigma, dan mendukung mereka yang hidup dengan HIV.” ajaknya.
“Setiap langkah kecil kita berarti untuk menciptakan dunia yang lebih peduli dan inklusif bagi semua. Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan perlu terus melakukan Active Case Finding atau melakukan tes dan menemukan kasus baru secara aktif penderita baru HIV yang bisa jadi orang yang telah tertular tidak menyadarinya dan akan terus menularkan penyakit bertindak sebagai carier.” jelasnya
“Tes perlu dilakukan terutama pada kelompok resiko tinggi para pengguna narkoba suntik, Nara Pidana, Pekerja Sex Komersial, LGBT, Sopir truk dan bus, nelayan dan pelaut antar pulau dan lain- lain.” ujarnya.
“Selain itu melakukan sosialisai dan pendampingan ODHIV, melaksanakan konseling dan monitoring perpindahan alamat, memastikan ODHIV patuh minum obat ARV dan menjaga ketersediaan obat.” imbuhnya.
“Kasus HIV baru 30 orang pada taun 2024 di Pacitan barangkali itu hanya permukaan yang tampak. Karena Kasus HIV AID mengikuti pola Fenomena Gunung Es. Hanya sebagian kecil yang tampak yang lebih banyak tidak tampak. Untuk itu kewajiban kita semua untuk mengupayakan HIV di Kabupaten Pacitan tetap terkendali.” tuturnya.
Mengakhiri penjelasanya, HIV bukanlah penyakit kutukan. Orang yang tertular HIV tidak berarti akhir dari segalanya. Sampai saat ini Obat HIV AID belum ada. Deteksi dini dan pengendalian penyakit dengan obat Anti Retro Viral (ARV) untuk mencegah keparahan penyakit dengan dosis yang adekwat dan di minum secara teratur akan memperpanjang usia penderita beberapa tahun hingga puluhan tahun tergantung kemampuan tubuh dan maintenance dalam menjaga kebersihan, kesehatan, kebugaran tubuh dan asupan gizi. (Mj)