Pernyataan Sikap Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pacitan Kepada Bawaslu.

oleh
oleh
oplus_0

PACITAN, – Penyerahan pernyataan sikap Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kepada Syamsul Arifin Ketua Bawaslu Pacitan berlangsung di ruang rapat Bawaslu. Pernyataan ditandatangani Muhamad Tonis Dzikrullah Ketua DPC GMNI Pacitan dan Deny Ardana Habi Kusuma sebagai Sekretaris.

Demokrasi bukan sekadar prosedur; ia adalah sebuah janji bagi rakyat untuk mendapatkan keadilan, kesetaraan, dan kesempatan menentukan masa depan bersama. Di tengah dinamika politik yang sering kali diwarnai oleh manipulasi dan kepentingan segelintir elite, lembaga pengawas seperti Bawaslu hadir sebagai penjaga harapan itu.

banner 120x600

Namun, alih-alih menjadi benteng keadilan, Bawaslu justru memperlihatkan ketidaktegasan, lemahnya pengawasan, dan minimnya keberanian untuk menindak pelanggaran yang merusak demokrasi.

Atas hal tersebut di atas, dengan ini kami menyampaikan pernyataan sikap ;

1. Menolak Ketidakadilan dalam Pengawasan Pemilu
Pengawasan yang lemah dan tidak konsisten membuka ruang bagi penyimpangan yang merugikan demokrasi. Kami menolak segala bentuk ketidakadilan yang timbul akibat ketidakmampuan
Bawaslu dalam menjalankan tugasnya.

2. Mendesak Penindakan Tanpa Pandang Bulu
l’idak boleh ada kompromi atau keberpihakan dalam menindak pelaku pelanggaran, baik individu, kelompok, maupun partai politik. Penegakan hukum yang adil adalah pilar utama demokrasi yang sehat.

3. Menuntut Transparansi Penuh dalam Penanganan Laporan
Kami meminta agar semua laporan pelanggaran diproses secara terbuka, dengan pembaruan informasi yang dapat diakses publik. Transparansi bukan hanya kewajiban, tetapi juga upaya untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Bawaslu.

4. Menolak Pelanggaran Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM)
Kami mengharap, menyerukan serta mendukung penuh keberanian Bawaslu dalam melawan pelanggaran TSM. Ketidakmampuan menghadapi ini adalah tanda bahwa demokrasi kita sedang dilucuti dan dan dikebiri.

Kami percaya bahwa Bawaslu memiliki mandat mulia untuk menjadi pengawal demokrasi. Namun, jika lembaga ini terus gagal menjalankan tugasnya, rakyatlah yang akan turun tangan mengingatkan bahwa kedaulatan sejati berada di tangan rakyat, bukan pada lembaga yang tunduk pada tekanan elite politik.

Kami tidak akan diam. Demokrasi adalah milik rakyat, dan kami akan terus mengawal hingga keadilan benar-benar ditegakkan. (Mj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.